It seems we can’t find what you’re looking for. Perhaps searching can help.
All Posts By : Sekda Soeparwiyono Pimpin Penanaman Pohon Serentak
Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Bulan Menanam Nasional (BMN) serta Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 Korpri tahun 2019, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Coorporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melakukan penanaman pohon serentak di Desa Gading Wetan Kecamatan Gading, Kamis (28/11/2019).
Penanaman pohon serentak yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono ini dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Probolinggo, Kepala BPDASHL Brantas Sampean, Kepala OPD dan Camat se-Kabupaten Probolinggo, Administratur Perum Perhutani KPH Probolinggo, pimpinan organisasi/lembaga dan tokoh masyarakat serta CSR perusahaan di Kabupaten Probolinggo.
Kepala DLH Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari mengungkapkan kegiatan penanaman pohon serentak ini terselenggara berkat sinergitas semua OPD dan CSR perusahaan yang ada di Kabupaten Probolinggo.
“Penanaman pohon serentak ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Bulan Menanam Nasional dan HUT ke-48 Korpri. Ada juga sinergitas dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk memperingati HUT ke-74 PGRI dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memperingati HUT ke-55 Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2019. Sementara OPD yang tidak langsung mendukung ikut bersama-sama menyediakan doorprize,” ungkapnya.
Selain melaksanakan kegiatan menanam pohon serentak jelas Hasyim, pihaknya juga bersinergi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melakukan gerakan nasional pemulihan aliran sungai tahun 2019.
“Dalam kegiatan penanaman pohon ini, kami menanam sekitar 5.000 pohon buah-buahan tersebar di 5 (lima) lokasi. Meliputi, Desa Watupanjang dan Guyangan Kecamatan Krucil, Desa Pegalangan Kidul Kecamatan Maron, Desa Krejengan Kecamatan Krejengan dan Desa Gading Wetan Kecamatan Gading,” jelasnya.
Untuk gerakan nasional pemulihan aliran sungai terang Hasyim, akan ditanam sebanyak 1.000 pohon sehingga terbentuk agrowisata, salah satunya membentuk wisata tubing. “Kegiatan ini dimaksudkan menjaga lingkungan kita agar sumber air tidak mengalami kekeringan pada musim kemarau serta musim hujan tidak banjir dan longsor,” tegasnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono mengungkapkan bahwa saat ini kita dihadapkan pada kenyataan masih terdapat gangguan-gangguan pada kelestarian lingkungan hidup. Misalnya, pencemaran udara yang berdampak adanya polusi, lahan yang gundul yang bisa mengakibatkan banjir pada saat musim hujan. Begitu juga sebaliknya pada musim kemarau mengalami kekeringan.
“Hal ini merupakan pertanda bahwa kondisi lingkungan ini belum berfungsi secara optimal. Oleh karena itu perlu kita lakukan upaya-upaya untuk masa depan bumi kita, untuk masa depan generasi muda dan generasi yang akan datang,” ungkapnya.
Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN), Sekda Soeparwiyono mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk mewujudkan kecintaan dan kepedulian kita terhadap bumi ini. “Mari kita mulai pelestarian alam dengan mulai menanam pohon di lingkungan sekitar kita,” jelasnya.
Senyampang pula bersamaan dengan momentum HUT ke-48 Korpri tahun 2019, Sekda Soeparwiyono juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat dari semua elemen utamanya para anggota Korpri untuk berupaya mengatasi persoalan lingkungan agar tidak menjadi bencana.
“Saya berharap anggota Korpri mampu menjadi pelopor dan menjadi motor penggerak upaya pelestarian alam di lingkungan masing-masing. Oleh karena itu dibutuhkan peran aktif dan kerjasama CSR, BUMN, BUMD semua pihak dan elemen-elemen masyarakat mulai dari upaya preventif, responsif juga rehabilitative,” terangnya dewahoki303.
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Sekda Soeparwiyono menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan ini. Diharapkan penanaman pohon ini bisa dilakukan secara berkelanjutan dan bisa menjadi sarana edukasi serta bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menaman dan memelihara pohon demi kelangsungan bumi yang kita tempati.
“Pepatah Cina kuno mengatakan, jika engkau berpikir untuk satu tahun ke depan, semailah sebiji benih. Jika engkau berpikir untuk sepuluh tahun ke depan, tanamlah sebuah pohon. Memang sebenarnya saat kita menanam pohon, kita sedang menanam doa, menanam harapan, menanam kerja kita semuanya untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang,” pungkasnya.